Akhlak Mulia, Ciri Kemajuan Peradaban Bangsa


UmatMuhammad.com - The 100, buku yang ditulis oleh Michael Hart ini begitu fenomenal. Sosok non-Muslim ini menetapkan Nabi Muhammad Saw. sebagai orang yang paling berpengaruh di dunia. Rasulullah Saw. dalam waktu singkat (dengan rahmat Allah) bisa mengubah masyarakat Arab yang sangat serba terbelakang menjadi negara yang maju yang madani, Masya Allah. Sampai sekarang, nama Muhammad selalu disebut-sebut oleh para pengikutnya, hal ini membuktikan bahwa Nabi Muhammad mempunyai pengaruh yang sangat kuat, meski beliau sudah meninggal empat belas abad yang lalu di kota Madinah.

Rasulullah Saw. adalah manusia terbaik dan diutus untuk umat terbaik (Muslim). Beliau adalah "prototype" yang diciptakan Allah sebagai teladan bagi semua umat manusia, bukan hanya umat Muslim saja. Keagungan sifat beliau ini sudah diabadikan di dalam Al-Quran.
"Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung."(Q.S. Al-Qalam [68] : 4).
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (Q.S. Al-Ahzab [33] : 21).
Nabi Muhammad Saw. mengajarkan dan membimbing umatnya untuk berakhlak mulia. Beliau adalah orang yang dikagumi oleh banyak orang, baik kawan maupun lawan. Siapa lawan yang kagum terhadap Rasulullah Saw.? Mereka di antaranya adalah orang kafir Quraisy. Ketika Fathu Makkah (penaklukkan Kota Mekkah), Rasulullah membawa sekitar 10.000 pasukan Muslim ke Kota Mekah. Namun apa yang terjadi dengan kaum Quraisy yang jelas-jelas menentang Rasulullah? Mereka menitipkan harta mereka kepada beliau karena khawatir akan dicuri atau hilang, mengapa bisa begini? Sifat Al-Amin-lah (terpercaya) yang membuat kaum Quraisy berbuat seperti itu.

Selain jujur dan terpercaya, Rasulullah juga ramah, murah senyum, lembut, penyayang, berani, dermawan, adil, mudah bergaul, dan masih banyak lagi sifat mulia yang beliau miliki. Rasulullah juga adalah seorang pedagang pemimpin negara yang sukses. Dengan kejujurannya, beliau selalu mendapatkan keuntungan yang banyak dibanding dengan pedagang-pedagang lainnya, karena masyarakat sudah percaya padanya. Begitu juga dengan memimpin negara, beliau telah menciptakan sebuah negara yang madani dalam kurun waktu singkat. Apa yang mendasarinya? Tidak lain dan tidak bukan adalah tauhid (mengesakan Allah) dan akhlak yang mulia.

Ketika Umar bin Khattab menjadi khalifah setelah Abu Bakar, musibah kelaparan menimpa Jazirah Arab. Di saat musim kelaparan, sebelum Rasulullah diutus, masyarakat saling menjarah harta dan makanan antara satu suku dengan suku lainnya. Namun ketika Islam datang dengan dibawa oleh manusia terbaik, hal ini mejadi berubah 180 derajat. Umar bin Khattab mengirim surat kepada semua gubernur yang ada di bawah pimpinannya seperti Abu Ubaidah, Amr bin 'Ash, dan para sahabat lainnya. Umar menceritakan tentang musibah yang sedang menimpa rakyatnya, dan meminta para gubernur mengirimkan bantuan dan logistik. Dengan sigap, para gubernur itu memberi bantuan dengan berbagai macam bentuk kepada Umar untuk dubagikan kepada rakyatnya, sehingga dengan rahmat Allah musibah yang melanda dapat diatasi dengan cepat. Bukankah hal ini merupakan sifat yang mulia dari kaum Muslimin? Bukankah akhlak mulia selalu membawa kebaikan dan maslahat bagi masyarakat sekitar dan lingkungan? Bukankah akhlak mulia merupakan ciri kemajuan bangsa? Oleh karena itu, maka sungguh tepat jika Rasulullah Saw. ditempatkan sebagai orang nomor wahid yang paling berpengaruh di dunia.

Pemuda mempunyai peranan besar akan kemajuan suatu bangsa. Ketika zaman perjuangan dahulu, para pemuda-lah yang mendesak Bung Karno unttuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Jika para pemuda itu tidak mendesak Bung Karno, bagaimanakah keadaan negara saat ini? Masih merdekakah? Begitu juga ketika zaman Orde Baru, para pemuda dan mahasiswa turun ke jalan untuk menggulingkan rezim Soeharto yang dianggap banyak melakukan penyimpangan-penyimpangan di dalam negeri. Jika para pemuda dan mahasiswa tidak turun ke jalan, akankah Indonesia menjadi lebih baik seperti sekarang ini? Akankah dakwah Islam bisa tersebar luas dengan tidak ada rasa khawatir dalam memperjuangkannya?

Zaman telah berubah. Rasulullah sudah tiada, begitu juga dengan para sahabat, tabi'in dan tabi'ut tabi'in. Masyarakat Muslim saat ini sedang mengalami krisis akhlak, khususnya pemuda. Jika para pemuda suatu bangsa memiliki akhlak yang mulia, maka majulah bangsa tersebut. Hal ini sudah tercermin pada zaman dahulu ketika Rasulullah dan para sahabat memimpin dunia Islam. Mereka mempunyai akhlak mulia dalam membangun masyarakat yang madani. Saat ini, masyarakat membutuhkan sosok teladan seperti Rasulullah dan para sahabat untuk mewujudkan masyarakat yang madani. Jika pemimpinnya baik, maka baik pula masyarakatnya dan maju negaranya.
Friday 26 December 2014
Judul : Akhlak Mulia, Ciri Kemajuan Peradaban Bangsa
Deskripsi : UmatMuhammad.com -   The 100 , buku yang ditulis oleh Michael Hart ini begitu fenomenal. Sosok non-Muslim ini menetapkan Nabi Muhammad S...

0 Response to "Akhlak Mulia, Ciri Kemajuan Peradaban Bangsa"

Post a Comment